Penyerahansimbolis QRIS Masjid dan kredit bjb MESRA dilaksanakan pada Sabtu, 27 November 2021 di Hotel Shakti, Kota Bandung. Penyerahan dilakukan oleh Direktur Kepatuhan bank bjb Cecep Trisna kepada Ketua DMI Jabar KH. WARTAKINI.co, BANDUNG-Kota Bandung siap menjadi tuan rumah pada pergelaran Indonesian Basketball League (IBL) Playoff
Kredit MESRA tahun ini akan disalurkan di berbagai wilayah di Jabar, menyasar 9 kota dan 19 kabupaten. Total terdapat 626 kecamatan, 5.312 desa, 577 kelurahan dan total 81.194 rumah ibadah di Jabar yang akan menjadi penerima manfaat Kredit MESRA di 2021," ungkap Nancy.
Untukitu, lanjutnya, pihak PD BPR Kota Bandung lanjut membuat beragam program untuk membantu masyarakat yang terjerat rentenir. Meskipun sudah ada Kredit Melati dan Kredit Mesra, pihaknya pun membuat Kredit Bagja. Karena, menurutnya, semakin banyak program yang dijalankan, akan semakin banyak pula masyarakat yang terhindar dari rentenir.
Bahkan dalam sosialisasi Kredit Mesra yang diadakan di Balai Kota Bandung, September 2017, ratusan orang mengajukan kredit dari satu koperasi syariah (kopsyah). Menurutnya, kebanyakan jamaah mengajukan kredit untuk modal usaha. Dengan nilai pengajuan kredit yang berbeda-beda sesuai dengan usaha yang akan dikembangkannya.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. BANDUNG - Direktur BPR Kota Bandung Rio Zakaria menyatakan, respons masyarakat terhadap Kredit Mesjid Sejahtera Mesra terbilang cukup bagus. Warga yang tergabung sebagai jamaah masjid mulai memanfaatkan kredit yang diluncurkan Pemerintah Kota Pemkot Bandung bekerja sama dengan BPR tersebut."Alhamdulillah, kami terus-terusan sosialisasi sampai ke tingkat kewilayahan. Dalam satu hari bisa sampai tiga tempat yang berbeda," kata Rio kepada Republika, Ahad 17/9.Sejak diluncurkan pada 21 Agustus lalu, Rio menyebutkan puluhan orang sudah mengajukan Kredit Mesra. Dari jumlah tersebut hingga saat ini BPR sudah menyetujui pencairan pengajuan kredit dari 15 orang melalui koperasi syariah di masjid. Bahkan pada Kamis 14/9 lalu dalam sosialisasi Kredit Mesra yang diadakan di Balai Kota Bandung, kata Rio, ada ratusan orang mengajukan dari satu koperasi syariah kopsyah."Jamaah masjid anggota kopsyah yang sudah dicairkan adalah tiga kopsyah atau 15 orang jamaah. Hari kamis kemarin terdapat satu kopsyah yang mengajukan lebih dari 100 orang untuk Kredit Mesra," ujar Rio. Menurutnya kebanyakan jamaah mengajukan kredit untuk modal usaha. Dengan nilai pengajuan kredit yang berbeda-beda sesuai dengan usaha yang akak dikembangkannya. Pengajuan kredit ini dikatakannya harus melalui kopsyah atau Baitul Mal Wat Tamwil BMT. Jamaah yang mengajukan juga harus disetujui oleh Dewan Kemakmuran Masjid DKM. Karenanya, kata Rio, saat ini pihaknya dan Pemkot Bandung mendorong dan terus menyosialisasikan dibentuknya kopsyah di masjid-masjid yang ada di Kota Bandung. Sehingga program ini dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat yang aktif di masjid."Target utama kredit mesra adalah mendorong tokoh masyarakat untuk membantu pertumbuhan koperasi syariah yang saat ini jumlahnya semakin lama semakin sedikit. Saat ini sekitar sembilan kopsyah/BMT sedang mengajukan izin legalitas ke Dinas UMKM di bantu oleh MUI," mengatakan pendirian kopsyah untuk memanfaatkan program ini dapat menjadi upaya perlindungan masyarakat terhadap rentenir. Hal tersebut sesuai dengan tujuan program Kredit Mesra yang Muararajeun Lama, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Ratna Kurniawati 49 tahun mengaku sangat terbantu dengan adanya Kredit Mesra. Dengan ketiadaan bunga, tanpa agunan, serta cicilannya sangat ringan praktis membantu pengelolaan menceritakan, 10 hari lalu dirinya pinjam Rp 1 juta dari Kredit Mesra. Uang pinjaman itu gunakan untuk membayar roda yang sehari-hari digunakan untuk berjualan serabi. "Alhamdulillah, saya sangat terbantu dengan adanya Kredit Mesra ini," kata wanita yang merupakan anggota Baitul Maal Arum tersebut.
KREDIT MESRA, DARI MASJID UNTUK KESEJAHTERAAN UMAT Kredit Mesjid Sejahtera Mesra resmi diluncurkan oleh Pemerintah Kota Bandung, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PD. Bank Perkreditan Rakyat BPR Kota Bandung dengan Koperasi Syariah Masjid di Masjid Ukhuwah Kota Bandung, Senin 21/8/2017. Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial turut menyaksikan peristiwa bersejarah itu. Kredit Mesra berasal dari gagasan untuk menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Melalui masjid, pemerintah kota dan Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung ingin mendekatkan lembaga finansial ke masyarakat. “Ini bukan hibah bansos tapi adalah kredit untuk berusaha yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan warga di sekitar masjid,” ucap Ridwan usai peluncuran Kredit Mesra. Tidak hanya memberikan pinjaman modal, pihak masjid juga akan memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap peminjam. MUI Kota Bandung akan bertugas sebagai pengawas dan pembina koperasi di masjid-masjid. Saat ini, ada 27 koperasi berbasis masjid yang tersebar di seluruh wilayah di 19 kecamatan. Pengajuan kredit Mesra ini juga tergolong mudah. Warga hanya perlu menyerahkan foto kopi KTP, kartu keluarga, surat nikah bagi yang sudah menikah, surat persetujuan pasangan bagi yang sudah menikah, pas foto pemohon, foto usaha, dan rekomendasi dari koperasi syariah. Rekomendasi tersebut bertujuan agar penerima kredit ini dipastikan adalah jamaah masjid yang taat. Tak hanya kredit perorangan, kredit juga bisa diajukan secara berkelompok dengan plafond pinjaman sebesar per orang, disesuaikan dengan hasil analisa PD. BPR Kota Bandung. Dengan suku bunga 0%, jangka waktu 12 bulan, dan tanpa agunan, kredit ini diharapkan tidak akan memberatkan warga. Selain mendorong masjid untuk menyosialisasikan kepada jamaahnya, PD. BPR Kota Bandung juga telah menyiapkan petugas untuk mencari nasabah dengan sistem jemput bola’. Saat peluncuran dilakukan, ada 8 tim mobile yang siap terjun ke lapangan menawarkan kredit kesejahteraan ini kepada warga yang membutuhkan. Mereka adalah tim senior BPR Kota Bandung yang sudah berpengalaman. Ridwan berharap, seluruh tim Kredit Mesra, baik dari pemerintah kota, MUI, DKM, maupun PD BPR Kota Bandung dapat menyukseskan program ini untuk kemaslahatan masyarakat. Kelak, ia berharap bisa mereduksi angka kemiskinan di Kota Bandung dengan peluang ini. “Diharapkan para ketua DKM yang jumlah masjidnya ada 4000 bisa proaktif mengentaskan kemiskinan dengan cara-cara syariah, dengan cara yang baik sehingga masjid menjadi simbol kebangkitan, tidak hanya tempat ibadah tetapi juga kebangkitan sosial dan ekonomi,” tegasnya.
BANDUNG – Program Kredit bjb Mesra Masyarakat Ekonomi Sejahtera hasil kolaborasi bank bjb dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus bergulir pada tahun 2021. Pencapaian program pembiayaan tanpa agunan yang menyasar kelompok masyarakat hingga daerah pelosok ini juga terus memberikan hasil menggembirakan seiring berjalannya waktu. Sepanjang tahun 2020 lalu, bank bjb sebagai penyalur pembiayaan berhasil memberikan fasilitas kredit kepada nasabah. Jumlah ini meningkat ketimbang penyaluran Kredit bjb Mesra pada tahun sebelumnya dengan angka peningkatan nasabah lebih dari orang. Adapun plafon kredit yang disalurkan mencapai Rp14,1 miliar dengan total nilai outstanding Rp5,1 miliar hingga 31 Desember 2020. Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan perluasan jangkauan nasabah yang berhasil dilakukan bank bjb tidak terlepas dari komitmen dan keberpihakan perusahaan untuk mendorong pengembangan perekonomian khususnya bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM. Pertumbuhan juga didorong oleh pengembangan strategi dan meningkatnya minat masyarakat dalam mengakses program pembiayaan bantuan permodalan usaha ini. "Keberhasilan perluasan jangkauan Kredit bjb Mesra ini juga ditunjang oleh kebermanfaatan program yang sangat dirasakan masyarakat sebagai nasabah. Kebermanfaat program yang dirasakan secara luas ini menjadi sarana promosi organik yang berhasil memicu masyarakat lainnya untuk turut memanfaatkan Kredit bjb Mesra dengan segala kemudahan yang diberikan," kata Widi. Sedari mula, Kredit bjb Mesra memang sengaja dirancang dengan segala macam kemudahan yang ditawarkan. Pembiayaan ini disalurkan tanpa agunan sehingga masyarakat tak terbebani. Persyaratan yang diberikan untuk pengajuan kredit pun terbilang mudah. Masyarakat yang berminat mengajukan pinjaman hanya menyiapkan persyaratan berupa KTP, KK dan surat nikah bagi yang telah menikah. Selain itu, warga Jabar yang berminat dapat mengajukan Kredit bjb Mesra dengan membentuk kelompok beranggotakan minimal 5 orang dan maksimal 10 orang. Setiap orang dalam kelompok bisa mengajukan kredit hingga Rp5 juta. Adapun jangka waktu pinjaman berlaku antara 6 hingga 12 bulan. Pinjaman ini ditujukan bagi pelaku UMKM di Jabar. Sebelum pinjaman diberikan, pelaku usaha yang telah memenuhi persyaratan akan terlebih dahulu diberikan seleksi pelatihan keuangan mikro guna meningkatkan kualitas pelaku UMKM di Jabar. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, tak mengherankan bank bjb mampu menjaring lebi dari nasabah sepanjang tahun 2020 yang tersebar di 406 desa, 149 kecamatan, serta 16 kabupaten dan 6 kota di Jabar. Jumlah rumah ibadah yang tersentuh program mencapai 338 unit dan terdiri dari 597 kelompok. bank bjb juga melakukan pembaruan strategi agar dapat merangkul lebih banyak kalangan masyarakat. Selama program berjalan, bank bjb telah merangkul berbagai organisasi keagamaan agar turut serta menjadi mitra dalam mensukseskan program. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Majelis Ulama Indonesia MUI, Dewan Masjid Indonesia DMI, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia HWDI, dan Fatayat Nahdlatul Ulama NU. Sejalan dengan itu, bank bjb juga melakukan pengembangan digitalisasi aplikasi bjb Mesra. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh calon debitur yang akan melakukan pengajuan Kredit bjb Mesra dan dapat diunduh melalui aplikasi bjb DIGI. Upaya digitalisasi ini dilakukan sebagai bentuk optimalisasi layanan kepada nasabah Kredit bjb Mesra sehingga mereka dapat menjangkau fasilitas kredit dengan lebih mudah dan praktis. "Ke depan, kami akan terus memperluas jangkauan kolaborasi dan memperkuat inovasi demi memaksimalkan pelayanan kepada debitur Kredit bjb Mesra. bank bjb berkomitmen untuk menyalurkan program pembiayaan ini kepada sebanyak-banyaknya masyarakat sehingga penyaluran pembiayaan ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi para pelaku usaha agar dapat mengembangkan skala usaha mereka sekaligus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat," ujar Widi.
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung dalam waktu dekat akan melahirkan inovasi baru yaitu Kredit Masjid Sejahtera Mesra. Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, kredit untuk masjid tersebut akan disalurkan pekan ini."Dalam waktu seminggu ini kita akan melahirkan inovasi baru, yaitu kredit yang disalurkan lewat masjid namanya Mesra," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Hotel Savoy Homan, Kamis petang 3/8.Emil mengatakan, program kredit yang disalurkan melalui Dewan Keluarga Masjid DKM itu ditunjukkan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Jadi, kepada warga yang kurang mampu, sekarang jika butuh bantuan keuangan buat usaha bisa mendatangi masjid."Nanti DKM masjid bekerja sama dengan BPR Kota Bandung untuk melakukan mekanisme penyaluran keuangannya dalam bentuk koperasi di masjid," kata Emil. Menurut Emil, sekitar masjid di Kota Bandung akan menjadi penyalur kredit dalam program tersebut. "Nanti kita MoU dengan MUI kredit lewat masjid. Syaratnya tidak pakai bunga, tidak pakai agunan," teknis pinjaman dalam program itu, kata dia, akan terlebih dulu dibicarakan dengan MUI dan BPR. Program kredit mesra ini berbasis sosial, artinya warga harus melakukan peminjaman dana secara membuat program Mesra, menurut Emil, Pemerintah Kota Bandung juga akan menghilangkan prosedur perizinan usaha bagi masyarakat yang akan berbisnis terutama bagi usaha mikro kecil dan menengah UMKM dengan modal di bawah Rp 500 juta."Jadi bisnis di bawah Rp 500 juta tidak perlu memakai izin. Tapi lapor aja pake HP handphone ke Pak Wali, saya bisnis apa," masyarakat yang akan melapor, kata dia, hanya tinggal mengunduh aplikasi "Gampil" di telepon pintarnya, kemudian mengisi formulir untuk pemberitahuan membangun usaha. Penghilangan izin tersebut, sebagai upaya pemerintah dalam melindungi pengusaha UMKM serta meningkatkan akselerasi ekonomi masyarakat Kota Bandung."Dalam Undang-undang usah ada registrasi, nah diterjemahkan oleh pemda lain sebagai izin, tapi saya menerjemahkan sebagai pemberitahuan," kata dia, masyarakat yang akan memulai usahanya harus memperhatikan beberapa hal seperti masalah lingkungan hidup serta potensi gangguan terhadap warga di menemukan hal tersebut, maka Pemkot Bandung akan mengevaluasi usaha yang tengah dirintisnya."Nanti kami 'random cheking' apakah mikro ini merusak lingkungan, menganggu, atau gimana. Karena hasil statistik pelanggar itu hanya lima persen. Jadi saya mengambil mengambil resiko untuk akselerasi ekonomi," katanya.
kredit mesra kota bandung